Sistem Manajemen Rumah Sakit – Penyakit TB masih menjadi penyebab kematian. Penyakit ini tiap harinya hampir menyebabkan 4.500 orang meninggal dunia karena TB serta 3.0000 orang menderita penyakit TB yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Usaha global sudah dilakukan untuk melawan penyakit TB serta sudah menyelamatkan banyak jiwa. Yang mana mortalitas yang disebabkan karena TB menurun sebanyak 42 persen.
Indonesia sendiri merupakan negara ketiga di dunia dengan beban TB terbanyak setelah India dan Cina. Banyaknya kasus TB yang tidak terdeteksi menjadi masalah tersendiri untuk Indonesia. TB bisa berkembang dengan baik pada daerah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Belum lagi kesadaran masyarakat yang rendah akan penyakit ini. Selama ini TB masih menjadi momok untuk Indonesia yang mempunyai penyebaran dan gejala yang mirip sekali dengan Covid-19.
Target program penanggulangan TB nasional ialah dilakukannya eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia bebas TB tahun 2050. Untuk bisa mencapai target program penanggulangan TB nasional, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota harus menetapkan target penanggulangan TB tingkat daerah sesuai dengan target nasional dan memperhatikan strategi nasional strategi nasional penanggulangan TB. Sebagaimana terdiri atas penguatan kepemimpinan program TB, peningkatan kemitraan TB, peningkatan akses layanan TB yang bermutu, pengendalian faktor risiko TB, peningkatan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan TB dan juga penguatan manajemen program TB
TB sebenarnya bisa disembuhkan asalkan pasien meminum obat dengan teratur. Setelah terinfeksi, pasien TB akan mendapatkan pengobatan yakni berupa antibiotik khusus jenis antibiotik yang digunakan tergantung dari lokasi tuberkulosis, usia, derajat berat atau ringan penyakit, jenis kasus kasus baru (putus obat kasus berulang dan lain-lain) dan juga dengan pertimbangan khusus (gangguan fungsi hati, riwayat alergi dan gangguan fungsi ginjal).
Jika dilihat dari segi waktu, ada pasien yang mendapatkan pengobatan selama 6, bulan 9 bulan dan 12 bulan. Karena memang pengobatan TB yang relatif lama, maka pasien TB harus terus-menerus dimonitor oleh Fasilitas Kesehatan. Sehingga penularan TB bisa ditekan. Karena jangka waktu pengobatan yang panjang, bisa jadi pasien TB akan berpindah pindah faskes sesuai dengan penyakit lain yang tengah mereka derita.
Integrasi Data SIMRS dengan SITB
Integrasi data SIMRS dengan SITB memiliki tujuan untuk memberikan laporan yang real-tim. Sehingga dapat digunakan bukan hanya untuk monitoring khusus namun juga bisa digunakan untuk mencari kontak erat pasien TB. Dengan demikian, maka kasus TB di Indonesia bisa ditekan.
Melalui sistem SITB yang dapat diakses oleh semua fasilitas kesehatan, pasienTB bisa termonitor dan juga menjadi warning bagi Fasilitas Kesehatan lainnya agar merawat pasien TB terpisah dengan pasien lainnya. Tujuan dari isolasi tersebut bukan karena penyakit ini adalah penyakit menjijikkan atau berbahaya namun karena TB memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Baca Juga: Kemudahan Fitur E-KLAIM BPJS Ketenagakerjaan
Software Sistem Informasi TB (SITB) sendiri merupakan aplikasi yang digunakan oleh semua pemangku kepentingan, yakni mulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktek Mandiri, Laboratorium, Klinik, Instalasi Farmasi, dll), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi dan juga Kementrian Kesehatan, untuk melakukan pencatatan serta pelaporan kasus TB Sensitif, TB Resistan Obat, laboratorium dan juga logistik dalam satu platform yang terintegrasi.
PT Adwa Info Mandiri merupakan penyedia jasa Sistem Informasi serta aplikasinya untuk rumah sakit serta klinik yang ada di seluruh wilayah Indonesia dengan nama ICHA (Indonesian Clinic and Hospital Asset). Dengan SIMRS ICHA, pelayanan kesehatan jauh lebih mudah dan nyaman. Berikut adalah fitur unggulan dari Sistem Informasi Manajemen RS ICHA:
- Berbasis Web
- Sistem Notifikasi User
- E-mail System
- Radiologi
- Laboratorium
- Sistem pendaftaran pasien baru berbentuk KIOS yang terintegrasi langsung dengan antrian
- ICHA mendukung integrasi dengan system BPJS Kesehatan (SEP-Surat Eligibilitas Peserta)
- Mendukung integrasi penetapan tarif dan tagihan dengan aplikasi Bina Upaya Kesehatan
- Laporan RL
- Integrasi dengan interfacing alat laboratorium
- Sistem antrian yang berupa film dan bisa digunakan sebagai media iklan ataupun promosi
- PACS (Picture Archiving and Communication System) for DICOM (Digital Imaging and Communications in Medicine) – DCM4CHEE
- E-Resep yang terintegrasi dengan system antrian apotek / farmasi
- Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif, berdasarkan penjamin, kelas perawatan
Demikian banyaknya fitur yang disajikan oleh SIMRS (Sistem Manajemen Rumah Sakit) ICHA pastinya akan sangat membantu siapapun yang bekerja di Rumah Sakit dan Klinik Anda. Tidak hanya anggota Rumah Sakit tetapi juga dapat memudahkan pasien yang akan berobat di Rumah Sakit dan Klinik Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan sistem manajemen Rumah Sakit yang memudahkan Anda mengelola Rumah Sakit dan Klinik!