Apa itu Penyakit Parkinson? Kenali Gejala dan Penyababnya
SIMRS – Penyakit Parkinson, atau disebut juga Parkinson’s disease, merupakan kondisi yang bersifat kronis dan progresif pada sistem saraf pusat. Sebagian besar kasus terjadi tanpa penyebab yang jelas, meskipun ada pula kasus yang bersifat genetik.
Diperkirakan bahwa angka insidensi penyakit Parkinson adalah sekitar 15 kasus per 100.000 penduduk per tahun, dengan prevalensi berkisar antara 18 hingga 328 kasus per 100.000 penduduk. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ras Asia memiliki insidensi penyakit Parkinson yang lebih rendah daripada ras lainnya, yaitu sekitar 11,3 kasus per 100.000 penduduk dalam setahun, dibandingkan dengan ras hispanik, kulit putih, dan afrika.
Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan secara rinci tentang penyakit Parkinson, meliputi gejala dan penyebabnya.
Baca juga : Revolusi Kesehatan Hindari Overthinking.
Gejala penyakit Parkinson berkembang secara progresif. Seringkali dimulai dengan tremor ringan pada satu tangan dan perasaan kaku di seluruh tubuh. Seiring berjalannya waktu, gejala lainnya muncul, dan pada beberapa kasus, dapat terjadi demensia. terdapat beberapa gejala utama yang sering dijumpai:
1. Resting Tremor
Gejala awal seringkali berupa resting tremor, yaitu gemetar pada anggota tubuh saat beristirahat. Tremor ini biasanya dimulai secara asimetris pada satu sisi tubuh dan dapat melibatkan kedua sisi seiring waktu. Tremor dapat terjadi bahkan saat tidak ada aktivitas fisik, sering kali terlihat pada gerakan antara ibu jari dan jari telunjuk, yang sering disebut sebagai pill-rolling tremor. Meski begitu, sekitar 20 persen penderita tidak mengalami tremor sebagai keluhan utama.
2. Bradikinesia
Bradikinesia, atau perlambatan gerak, dirasakan sebagai kelemahan anggota tubuh tanpa adanya kelemahan yang terdeteksi pada pemeriksaan. Penderita merasakan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bangkit dari kursi atau tempat tidur. Perlambatan gerak juga terlihat pada otot wajah, ditandai dengan ekspresi wajah yang kurang, jarang berkedip, serta langkah kaki yang kecil dan lambat.
3. Rigiditas
Rigiditas menyiratkan kekakuan pada otot dan sendi, menyebabkan sulitnya pergerakan. Penderita sering melaporkan kekakuan saat bergerak atau menggelengkan kepala. Kekakuan ini juga tercermin dalam tulisan tangan yang menjadi kecil (micrographia).
4. Gangguan Postur dan Keseimbangan
Pada fase lanjut, penderita Parkinson dapat mengalami postur tubuh yang membungkuk. Tubuh dapat terlihat kaku seperti patung, menambahkan pada ketiga gejala utama yang sudah disebutkan sebelumnya.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu rutin melakukan medical check up untuk mendeteksi dini jika mengalami beberapa penyakit, termasuk penyakit Parkinson.
Pada tahap yang lebih lanjut, tubuh dapat menunjukkan kekakuan yang serupa dengan patung.
Selain gejala gangguan gerakan yang telah diuraikan di atas, penderita Parkinson juga mungkin mengalami gejala lain, termasuk:
1. Hilangnya kemampuan untuk mencium bau.
Ini dapat dianggap sebagai salah satu tanda awal penyakit Parkinson, bahkan muncul beberapa tahun sebelum gejala gerakan termanifestasi.
2. Gangguan fungsi otonom.
seperti kesulitan buang air besar, seringnya merasa ingin buang air kecil, dan masalah fungsi seksual.
3. Produksi air liur yang meningkat
disertai dengan kesulitan menelan dan perlambatan otot wajah, yang menyebabkan penderita sering terlihat seperti sedang mengalami ngiler.
Penyebab penyakit Parkinson adalah penurunan produksi dopamine dalam otak karena kematian sel saraf di substantia nigra. Substantia nigra mengandung sel saraf yang menghasilkan neurotransmitter dopamin, yang berperan dalam pengendalian gerakan.
Penurunan produksi dopamine ini mengganggu sirkuit saraf di ganglia basal, terutama yang mengendalikan gerakan tubuh, fungsi kognitif, dan perilaku. Walaupun penyebab pasti penurunan produksi dopamine hingga menyebabkan Parkinson masih belum diketahui, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk usia, jenis kelamin, faktor genetik, paparan pestisida, logam berat, dan riwayat cedera kepala.
Jika Anda mengalami gejala Parkinson, segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf. Diagnosis klinis ditegakkan jika terdapat minimal dua dari gejala utama Parkinson. Pemeriksaan penunjang seperti PET Scan dan SPECT Scan dapat membantu membedakan Parkinson dari penyakit lain yang menyerupai, seperti multi system atrophy (MSA) dan progressive supranuclear palsy (PSP). Saat ini, belum ada pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit ini.
Info lebih lanjut : HUBUNGI KAMI.